Senin, 23 September 2019

Panduan Budidaya Dengan Pupuk Organik Nasa

BUDIDAYA TEMBAKAU


A.PENDAHULUAN
Tembakau adalah komoditi yang cukup banyak dibudidayakan petani.Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal PT.Natural Nusantara berusaha membantu meningkatkan produksi secara Kuantitas,Kualitas dan Kelestarian Lingkungan (Aspek K-3).

B.SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman tembakau,curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun,suhu udara yang cocok antara 21-32⁰ C.pH antara 5-6.Tanah gembur,remah,mudah mengikat air,memiliki tata air dan udara yang baik sehingga dapat meningkatkan drainase,ketinggian antara 200-3.000 mdpl.

C.PEMBIBITAN
  • Jumlah benih ± 8-10 gram/ha,tergantung jarak tanam
  • Biji utuh tidak terserang penyakit dan tidak keriput
  • Media semai campuran tanah (50%) + pupuk kandang matang yang telah dicampur dengan Natural GLIO (50%).Dosis pupuk setiap meter persegi media semai adalah 70 gram DS dan 35 gram ZA dan isikan pada polybag
  • Bedeng persemaian diberi anungan berupa daun-daunan,tinggi atap 1 m,sisi timur dan sisi barat 60 cm.
  •  Benih direndam dalam POC NASA 5 cc per gelas air hangat selama 1-2 jam lalu dikeringkan
  • Kecambahkan pada baki/tampah yang diberi alas kertas,merang atau kain yang dibasahi hingga agak lembab.Tiga hari kemudian benih sudah menampakkan akarnya yang ditandai dengan bintik putih.Pada stadium ini benih baru dapat disemaikan
  • Siram media semai sampai agak basah/lembab,masukkan benih pada lubang sedalam 0,5 cm dan tutup tanah tipis-tipis
  • Semprot POC NASA (2-3 tutup/tangki) selama pembibitan berumur 30 dan 45 hari
  • Bibit sudah dapat di pindahkan ke kebun apabila berumur 35-55 hari selama semai


D.PENGOLAHAN MEDIA TANAM
  1. Lahan disebari pupuk kandang dosis 10-20 ton/ha lalu dibajak dan dibiarkan ± 1 minggu
  2. Buat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.Jarak antar bedengan 90-100 cm dengan arah membujur antara timur dan barat
  3. Lakukan pengapuran jika tanah masam
  4. Siram SUPERNASA dengan dosis 10-15 botol/ha
  •  Altenatif 1 : Satu  botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air  dijadikan larutan induk.Kemudian setiap 50 liter diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan
  • Alternatif 2 : Setiap 1 gembor volume 10 liter diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram ± 10 meter bedengan
Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet dicampur  pupuk kandang matang 25-50 kg secara merata kebedengan.

E.PEMBUATAN LUBANG TANAM
Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat,sekitar 90 x 70 cm.Tembakau madura ditaman dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan dalam dua baris tanaman setiap gulud.Jenis tembakau rakyat / rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman setiap gulud dan jarak antar gulud 90 cm atau 120 x 50 cm.

F.CARA PENANAMAN
Basahi dan sobek polybag lalu benamkan bibit sedalam leher akar,waktu tanam pada pagi hari atau sore hari.

G.PENYULAMAN
 Penyulaman dilakukan 1-3 minggu setelah tanam,bibit kurang baik dicabut dan di ganti dengan bibit baru yang berumur sama.

H.PENYIANGAN
Penyuangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3 minggu sekali.

I.PEMUPUKAN 
Dosis tergantung jenis tanah dan varietas
 
Waktu Pemupukan Dosis Pupuk Makro (kg/ha)
Urea/ZA SP – 36 KCl
Saat Tanam 300
Umur 7 HST 300 150
Umur 28 HST 300 150
TOTAL 600 300 300

Ket = HST (Hari Setelah Tanam)
Penyemprotan POC NASA dosis 4-5 tutup/tangki atau lebih bagus POC NASA (3-4 tutup) dicampur HORMONIK (1-2 tutup) per tangki setiap 1-2 minggu sekali.


J.PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Pengairan diberikan 7 HST = 1-2 liter air/tanaman,umur 7-25 HST = 3-4 liter/tanaman,umur 25 - 30 HST = 4 liter/tanaman.Pada umur 45 HST = 5 liter/tanaman setiap e hari.Pada umur 65 HST penyiraman dihentikan,kecuali bila cuaca sangat kering.

K.PEMANGKASAN
Pangkas tunas ketiak daun dan bunga setiap 3 hari sekali.Pangkas pucuk tanaman saat bunga mekar dengan 3-4 lembar daun dibawah bunga.

L.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT 

1. Hama
a. Ulat Grayak ( Spodoptera litura ) Gejala : berupa lubang-lubang tidak beraturan dan berwarna putih pada luka bekas gigitan. Pengendalian: Pangkas dan bakar sarang telur dan ulat, penggenangan sesaat pada pagi/sore hari , semprot Natural VITURA
b. Ulat Tanah ( Agrotis ypsilon ) Gejala : daun terserang berlubang-lubang terutama daun muda sehingga tangkai daun rebah. Pengendalian: pangkas daun sarang telur/ulat, penggenangan sesaat, semprot PESTONA.
c. Ulat penggerek pucuk ( Heliothis sp. ) Gejala: daun pucuk tanaman terserang berlubang-lubang dan habis. Pengendalian: kumpulkan dan musnah telur / ulat, sanitasi kebun, semprot PESTONA.
d. Nematoda ( Meloydogyne sp. ) Gejala : bagian akar tanaman tampak bisul-bisul bulat, tanaman kerdil, layu, daun berguguran dan akhirnya mati. Pengendalian: sanitasi kebun, pemberian GLIO diawal tanam, PESTONA.
e. Kutu – kutuan ( Aphis Sp, Thrips sp, Bemisia sp.) pembawa penyakit yang disebabkan virus. Pengendalian: predator Koksinelid, Natural BVR.
f. Hama lainnya Gangsir (Gryllus mitratus ), jangkrik (Brachytrypes portentosus), orong-orong (Gryllotalpa africana), semut geni (Solenopsis geminata), belalang banci (Engytarus tenuis).
2. Penyakit
a. Hangus batang ( damping off ) Penyebab : jamur Rhizoctonia solani. Gejala: batang tanaman yang terinfeksi akan mengering dan berwarna coklat sampai hitam seperti terbakar. Pengendalian : cabut tanaman yang terserang dan bakar, pencegahan awal dengan Natural GLIO.
b. Lanas Penyebab : Phytophora parasitica var. nicotinae. Gejala: timbul bercak-bercak pada daun berwarna kelabu yang akan meluas, pada batang, terserang akan lemas dan menggantung lalu layu dan mati. Pengendalian: cabut tanaman yang terserang dan bakar, semprotkan Natural GLIO.
c. Patik daun Penyebab : jamur Cercospora nicotianae. Gejala: di atas daun terdapat bercak bulat putih hingga coklat, bagian daun yang terserang menjadi rapuh dan mudah robek. Pengendalian: desinfeksi bibit, renggangkan jarak tanam, olah tanah intensif, gunakan air bersih, bongkar dan bakar tanaman terserang, semprot Natural GLIO.
d. Bercak coklat Penyebab : jamur Alternaria longipes. Gejala: timbul bercak-bercak coklat, selain tanaman dewasa penyakit ini juga menyerang tanaman di persemaian. Jamur juga menyerang batang dan biji. Pengendalian: mencabut dan membakar tanaman yang terserang.
e. Busuk daun Penyebab : bakteri Sclerotium rolfsii. Gejala: mirip dengan lanas namun daun membusuk, akarnya bila diteliti diselubungi oleh massa cendawan. Pengendalian: cabut dan bakar tanaman terserang, semprot Natural GLIO.
f. Penyakit Virus Penyebab: virus mozaik (Tobacco Virus Mozaic, (TVM), Kerupuk (Krul), Pseudomozaik, Marmer, Mozaik ketimu (Cucumber Mozaic Virus). Gejala: pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Pengendalian: menjaga sanitasi kebun, tanaman yang terinfeksi di cabut dan dibakar.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml ( ½ tutup)pertangki.

 M.PANEN DAN PASCA PANEN 


Pemetikan daun tembakau yang baik adalah jika  daun-daunnya telah cukup umur dan telah berwana hijau kekuning-kuningan.Untuk golongan tembakau cerutu maka pemunutan daun yang baik pada tingkat masak / hampir masak hal tersebut di tandai dengan warna keabu-abuan.Sedangkan untuk golongan sigaret pada tingkat kemasakan tepat masak / masak sekali,apabila pasar menginginkan krosok yang halus maka pemetikan dilakukan tepat masak.Sedangkan bila menginginkan krosok yang kasar pemetikan diperpanjang 5-10 hari dari tingkat kemasakan terpat masak.

Daun dipetik mulai dari daun terbawah ke atas.Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada sore/pagi hari pada saat hari cerah.Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari,dengan jumlah daun satu kali petik antara 2-4 helai tiap tanaman.Untuk setiap tanaman dapat dilakukan pemetikan sebanyak 5 kali.

Sortir daun berdasarkan kualitas warna daun yaitu :
  1. Trash (apkiran): warna daun hitam
  2. Slick (licin/mulus): warna daun kuning muda
  3. Less slick (kurang liciin): warna daun kuning (seperti warna buah jeruk lemon)
  4. More grany side ( sedikit kasar ) : warna daun antara kuning-oranye.
Saat ini PT. Natural Nusantara telah mengeluarkan 2 produk unggulan baru sebagai penyempurnaan produk sebelumnya, yaitu Pupuk Organik Serbuk Greenstar dan Supernasa Granule Modern.
Pupuk Organik Serbuk Greenstar dikemas dengan sangat praktis dan ekonomis. Serta dalam produk Greenstar tersebut sudah terkandung unsur yang ada pada produk POC NASA dan HORMONIK. Dan pupuk organik Supernasa Granule Modern juga dikemas dalam bentuk granule yang mantap sehingga lebih praktis dalam aplikasinya serta harganya lebih ekonomis.



Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar