Kamis, 29 Agustus 2019

PAKET PUPUK ORGANIK NASA UNTUK BUDIDAYA CENGKEH

BUDIDAYA CENGKEH ORGANIK



ISI PAKET :
  • 1 botol POWER NUTRITION 250 gram
  • 1 botol SUPERNASA 250 gram
Leaflet Budidaya Cengkeh Organik





PENDAHULUAN

Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonominya.Baik sebagai rempah-rempeh bahan campuran roko kretek atau bahan pembuatan minyak atsiri,namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan lainya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah.

PT.Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi secara K-3 yaitu Kuantitas,Kualitas dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

SYARAT PERTUMBUHAN
  • Tanaman tumbuh optimal pada 300 - 600 mdpl dengan suhu 22 ⁰C-30 ⁰C,curah hujan yang dikehendaki 1500-4500 mm/tahun.
  • Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m,tidak berpadas dengan pH optimal 5,5 - 6,5.Tanah jenis latosol,andosol dan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkeh.
PEMBIBITAN
  • Buat bedengan dengan naungan lebar 1-1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan.Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm.Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan,intensitas cahaya 75%.
  • Benih di benamkan dimedia polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm.Media yang digunakan adalah pasir halus ,tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1,dan berikan Natural GLIO per 20-25 kg pupuk kandang yang telah jadi dan diperam selama ± 2 minggu.Dan sebelum bibit ditanam siram dengan POC NASA 5 ml/lt air atau 0,5 tutup per liter air.Kemudian susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.
  • Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari.Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.Intensitas naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40% saat bibit dipindah ke lapang.
  • Pemupukan dengan NPK dilakuakan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau dengan urea,SP-36 dan KCI dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun.Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang didalam polybag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.
Catatan : Akan lebih baik pembibitan diselingi /ditambah SUPERNASA interval 4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit.1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter  (4000 ml) air dijadikan larutan induk.Kemudian setiap 1 liter diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.

PENGAJIRAN
Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujur sangkar atau empat persegi panjang.

PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm.lakukan penanaman pada awal musim hujan.Berilah pupuk kandang 25-50 kg yang telah dicampur dengan 1 pack Natural GLIO dan 1,5 - 2 kg dolomit,campur hingga rata.Masukkan 5-10 kg campuran tersebut per lubang tanam.Masukkan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam lubang hingga batas leher akar.Beri peneduh buatan hingga 30 cm dengan intensitas 50%,Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis 2 tutup/tangki.Hasil akan lebih bagus dengan menggunakan SUPERNASA dengan cara  : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air  dijadikan larutab induk kemudian diberikan  untuk setiap pohonnya.

PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.

PEMUPUKAN

Catatan : 
  • Bila diberikan 2 periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan (Maret-April).
  • Siramkan SUPERNASA atau POWER NUTRITION dosis 1 sendok makan per 10 liter air per pohon setiap 3-6 bulan sekali.
  • Semprotkan POC NASA dosis 3-4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setiap 1-2 bulan sekali hingga umur 5 tahun.
PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT
  • Kutu daun (Coccus viridus)
Bagian yang diserang : ranting muda,daun muda.Gejala : Pertumbuhan yang dihisapnya akan berhenti misal ranting mengering,daun dan bunga kering dan rontok.Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.
  • Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp)
Bagian yang diserang :ranting/batang.Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil,serangan hebat menyebabkan ranting/batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian : Pangkas ranting/batang yang terserang ,pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
  • Kepik Helopeltis (Helopeltis sp)
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda.Gejala :Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
  • Penyakit mati bujang (bakteri Xylemlimited bacterium)
Bagian yang terserang : perakaran,ranting-ranting nuda.Gejala : matinya ranting pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti  dengan matinya ranting secara bersamaan.Pengendalian : pengaturan drainase yang baik,penggemburan tanah,pencegahan kocorkan POC NASA + HORMONIK + Natural GLIO.
  • Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora)
Bagian yang diserang :perkaran.Gejala : Pada pembibitan tanaman mati secara tiba-tiba,pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah.Pengendalian : bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan,lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata,isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi,perbaiki drainase,gunakan Natural GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan. 

Catatan : jika pengendalian hama dn penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,sebagai alternatif terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan.Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.

PANEN CENGKEH

Cengkeh dapat dipanen mulai umur tanaman 4,5-6,5 tahun,untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkeh dipetik saat matang petik,yaitu saat kepala bunga kelihatan sudah tetapi belum membuka.Matang petik setiap tanaman umumnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan.Bunga cengkeh dipetik per tandan tepat diatas buku daun terakhir.bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjang/karung kecil dan dibawa ke tempat pengolahan.

PENANGANAN PASCA PANEN 


  • Sortasi buah.Lakukan pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang berbeda.
  • Pemeraman.Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk memperbaiki warna cengkeh menjadi coklat mengkilat.
  • Pengeringan.Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai beton agar kadar air menjadi 12-14% ,dan dapat disimpan dan aman dari jamur.
  • Sortasi.Pada tahap ini cengkeh dipisahkan dari kotoran dengan cara ditampi.Kemudian cengkeh yang sudah bersih dimasukkan pada karung dan dijahit.
CARA PEMUPUKAN UNTUK CENGKEH YANG SUDAH BERPRODUKSI 

CARA 1 :

Cairkan 1 botol SUPERNASA 250 gr + 1 botol POWER NUTRITION 250 gr + NPK 25 kg dengan air 100 liter kemudian siramkan ke sekitar batang melingkar lurus dibawah ujung daun terluar dengan dosis :
  • Umur 1-3 tahun 1-2 liter/pohon
  • Umur 4-6 tahun 3 liter/pohon
  • Umur 7-10 tahun 4 liter/pohon
  • Umur >10 tahun 5-7 liter/tahun
CARA 2 :

Campurkan 1 botol SUPERNASA 250 gr + 1 botol POWER NUTRITION 250 gr + NPK 25 kg kemudian taburkan kesekitar batang melingkar lurus dibawah ujung daun terluar dengan dosis :
  • Umur 1-3 tahun 0,25-0,50 kg/pohon
  • Umur 4-6 tahun 0,75 kg/pohon
  • Umur 7-10 tahun 1kg/pohon
  • Umur >10 tahun 1,25-2 kg/pohon
Catatan :
  • frekuensi pemupukan 2-4 kali pertahun
  • Waktu ideal pemupukan pada akhir musim hujan (Maret-April) dan Awal musim hujan (September-Oktober)
Demikian uraian penjelasan mengenai budidaya cengkeh teknologi NASA.Dapatkan produk Paket Budidaya Cengkeh Organik Nasa hanya di distributor resmi PT.Natural Nuasantara. 


Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

081329523111

PANDUAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI DENGAN PUPUK ORGANIK NASA

BUDIDAYA KEDELAI


A.PENDAHULUAN
Ketergantungan terhadapa kedelai import sangat memprihatinkan karena seharusnya kita mampu mencukupinya sendiri ini karena produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan kedelai PT.Natural Nusantara berusaha membantu dalam peningkatan produksi secara kuantitas,kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga kita bisa bersaing di era pasar bebas.


B.SYARAT TUMBUH
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik,curah hujan 100-400 mm/bulan,suhu udara 23⁰C-30⁰C,kelembaban 60%-70%,pH tanah 5,8-7 dan ketinggian kurang dari 600 mdpl.

C.PENGOLAHAN TANAH
  1. Tanah dibajak,digaru dan diratakan
  2. Sisa-sisa gulma dibenamkan
  3. Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m
  4. Tanah dikeringkan tiga minggu baru ditanami
  5. Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m² (10 botol/ha).Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA,cara penggunaannya sebagai berikut :
  • Alternatif 1 :Satu botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk.Kemudian setiap 50 liter air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
  • Alternatif 2 :Setiap 10 gembor vol 10 liter diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
D.PENANAMAN
  • Rendam benih dalam POC NASA dosis 2 cc/liter selama 0,5 jam dan dicampur Legin (Rhizobium)untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai.
  • Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm,25 x 25 cm atau 20 x 20 cm
  • Buat lubang tunggal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang
  • Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan
  • Waktu tanam yang baik akhir musim hujan
E.PENJARANGAN & PENYULAMAN
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari,benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin.Penyulaman sebaiknya sore hari.

F.PENYIANGAN
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu,ke-2 pada saat tanaman seleai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam).penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pupuk ke-2.

G.PEMBUBUNAN
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman.Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

H.PEMUPUKAN
Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai berikut :

POC NASA diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu,dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA / tangki).
Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m² (10-20 botol/ha).Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki).Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan,karena dapat mengganggu penyerbukan,akan lebih aman jika disiramkan.

I.PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek.kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong.Saat menjelang panen,tanah sebaiknya dalam keadaan kering.

J.PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
  • Aphis glycine
Kutu ini dapat menularkan virus SMV (Soybean Mosaik Virus).Menyrang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan  bunga dan polong.Gejala : layu,pertumbuhannya terhambat.Pengendalian : (1) Jangan tanam tanaman inang seperti : terung-terungan,kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar; (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit);(4) semprot Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian bawah
  • Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil,hitam bergaris kuning.Bertelut pada permukaan daun,Gejala :larva dan kumbang memakan daun,bunga,pucuk,polong muda,bahkan seluruh tanaman.Pengendalian :penyemprotan PESTONA.
  • Ulat polong (Ettiela zinchenella)
Gejala : pada buah terdapat lubang kecil.Waktu buah masih hijau,polong bagian luar berubah warna,didalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya.
  • Kepik polong (Riptortis lincearis)
Gejala : polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa
  • Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh.Pengendalian : saat benih ditanam,tanah diberi POC NASA ,kemudian setelah benih ditanam,tanah di tutup dengan jerami.Satu minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan penyemprotan dengan PESTONA .penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 tahun
  • Kepik hijau (Nezara viridula)
Pagi hari berada di atas daun,saat matahari bersinar turun ke polong,memakan polong dan bertelur.Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan.Gejala :polong dan biji mengempis serta kering.Biji bagian dalam  atau kulit polong berbintik coklat.
  • Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi ,ulat hidup bergerombol,memakan daun dan berpencar mencari rumpun lain.Pengendalian :(1) dengan cara sanitasi;(2) disemprotkan pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) berikan Natural VITURA
  • Penyakit layu bakteri (Pseudomonas sp. )
 Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat.Pengendalian : Varietas tahan layu,sanitasi kebun dan pergiliran tanaman.Pengendalian :Pemberian Natural GLIO
  • Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu,saat udara lembab,dan tanaman berjarak tanam pendek.Gejala : daun sedikit demi sedikit layu,menguning.Penularan melalui tanah dan irigasi.Pengendalian : tanam varietas tahan dan tebarkan Natural GLIO di awal.
  • Anthracnose (Colletotrichum glycine)
Gejala : daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam,daun yang paling rendah rontok,polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.Pengendalian :(1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat;(2) Pencegahan di awal dengan Natural GLIO
  • Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
Gejala : daun tampak bercak dan bintik coklat.Pengendalian :(1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit;(2) Semprot Natural GLIO + gula pasir.
  • Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah,kemudian membusuk dan mati.Pengendalian : (1) memperbaiki drainase lahan; (2)Tebarkan Natural GLIO di awal

K.PANEN DAN PASCA PANEN

  • Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning,tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit,lalu gugur,buah mulai berubah warna dari hujau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak,atau polong sudah kelihatan tua,batang warna kuning agak coklat dan gundul.
  • Perlu diperhatikan,kedelai sebagi bahan konsumsi dipetik pasa usia 75-100 hari,sedangkan untuk benih umur 100-110 hari,agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata. 
  • Setelah pemungutan selesai,seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur...
  • Biji yang sudah kering lalu dimasukkan kedalam karung dan dipasarkan.


Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

Rabu, 14 Agustus 2019

TANGGUH Pupuk Hayati & Dekomposer NASA

Deskripsi Produk TANGGUH Pupuk Hayati dan Dekomposer


TANGGUH Pupuk Hayati & dekomposer,Salah satu produk terbaru dari PT.Natural Nusantara bersamaan dengan TANGGUH Probiotik yang akan membantu petani dalam meningkatkan  hasil produksinya dengan tetap memenuhi standar Kualitas,Kuantitas  dan Kelestarian (K3).Produk Pupuk Hayati ini murni terbuat  dari bahan-bahan alami ramah lingkungan sehingga aman untuk lingkungan dan manusia.

TANGGUH Dekomposer ini mengandung mikroorganisme berguna sebagai :
  • Mikrobia perombak bahan-bahan organik
  • Mikrobia penambat Nitrogen (N)
  • Mikrobia pelarut Phospat (P)
  • Mikrobia penghasil fitohormon
  • Mikrobia bermanfaat  lainnya
Manfaat Pupuk Hayati & Dekomposer TANGGUH
  • Mempercepat proses dekomposisi / perombakan bahan organik untuk menghasilkan nutrisi tersedia bagi tanaman.
  • Berfungsi sebagai bahan pembenah tanah.
  • Menetralisir senyawa-senyawa berbahaya dan mempercepat penguraian sisa pupuk kimia dan bahan organik yang ada di tanah.
  • Meningkatkan efektifitas penyerapan pupuk kimia.
  • Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta meningkatkan hasil panen
 Kandungan Pupuk Hayati & Dekomposer TANGGUH
  1. Azotobacter sp 10⁶ cfu/ml
  2. Aspergillus sp 10⁵ cfu/ml
  3. Lactobacillus sp 10⁷ cfu/ml
  4. Streptomyces sp 10⁶ cfu/ml
  5. Tricoderma sp 10⁵ cfu/ml
  6. Saccharomyces sp 10⁷ cfu/ml
Keterangan : Tidak mengandung bakteri merugikan ( Patogen ) dan logam berat.


Cara Pemakaian Pupuk Hayati & Dekomposer TANGGUH
Pemakain Sebagai Dekomposer:
  1. Siapkan bahan baku (jerami,kotoran hewan,seresah,tandan kosong kelapa sawit,sampah organik,dll) yang akan difermentasi.
  2. Campur TANGGUH Dekomposer 1 liter dengan air secukupnya (lebih baik lagi ditambah Molase/gula merah / gula pasir 1/4 kg + Urea 1/4 kg untuk mempercepat fermentasi) untuk 1-2 ton  bahan yang difermentasi.
  3. Semprot/siram larutan sampai merata pada bahan baku.
  4. Atur tumpukan bahan yang telah tercampur dengan ketinggian maksimal 1 meter.
  5. Tutup bahan yang telah tercampur,diusahakan bahan terhindar dari hujan ataupun panas matahari secara langsung.
  6. Lakukan pembalikan minimal 5-10 hari sekali.
  7. Jaga kelembaban,jangan terlalu kering atau terlalu basah.Apabila terlalu kering semprotkan/siramkan air secukupnya.
  8. Setelah 1-3 minggu (tergantung jenis bahan) akan jadi matang dengan ciri-ciri : meremah,suhu dingin,warna menjadi lebih gelap dari pada bahan aslinya.
PEMAKAIAN Sebagai Pupuk Hayati
Kebutuhan TANGGUH Pupuk Hayati : 3-6 liter/ha.
  • Penyiraman ketanah dengan dosis 2-3 cc/liter air (1 tutup botol / 5 liter air)
  • Penyemprotan ketanaman dengan dosis 50-70 cc/tangki )5 tutup botol/tangki) 
TANGGUH Pupuk Hayati & Dekomposer sangat baik untuk Semia jenis Tanaman Pangan,Buah-Buahan dan Perkebunan.


Butuh Bantuan ? Jangan Sungkan !

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

===================

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111


Natural Glio-Sangat Ampuh Mengendalikan Penyakit Akar Tanaman

Apa itu Natural GLIO ?


Natural GLIO (Gliocladium) merupakan produk untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman,produksi dari PT.Natural Nusantara.Memiliki dua bahan aktif  yaitu Gliocladium sp dan Trichoderma sp.

Natural GLIO mampu menghandurkan inokulum (sumber infeksi tanaman) dan mencegah sumber infeksi penyakit.Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi dan penyakit,aman untuk lingkungan,manusia,hewan serta mudah dalam pemakaian dan murah.

Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman,sehingga terjadi persaingan tempat tinggal dan nutrisi.Kemudian Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik sehingga dapat terus berkembang dan melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

Kegiatan budidaya tanaman baik dalam bentuk pertanian atau perkebunan memang menjadi sektor-sektor yang ditekuni oleh masyarakat di Indonesia sebagai salah satu sarana untuk mencari penghasilan.Kegiatan budidaya tanaman di Indonesia merupakan negara dengan iklim dan kondisi alam yang mendukung untuk kegiatan bercocok tanam.

Mengapa Menggunakan Natural GLIO
  1. Aman terhadap lingkungan,manusia dan hewan
  2. Selaras dengan keseimbangan alam,mudah dan murah
  3. Mampu mengahncurkan inokulum yang menyebabkan sumber infeksi penyakit tanaman
  4. Dapat mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Natural GLIO
  5. Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit

Cara Kerja Natural GLIO

Pupuk organik ini bekerja dengan sifat hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman,sehingga kemudian terjadi persaingan tempat tinggal dan nutrisi.Lalu Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu gliovirin dan viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dan gangguan pathogen.


Tanaman Sasaran

Bawang merah,bawang daun,cabai,terong,kubis (kol),tomat,melon,semangka dan lain-lain.

Penyakit Sasaran

1.Sasaran utama
  • Rebah semai (Phytium sp, Rizoctonia sp)
  • Penyakit layu (Fusarium sp, Pseudomonas sp)
2.Sasaran Lainnya
  • Penyakit antraknosa (colletrochum sp,Gloeosporium sp)
  • Akar gada/bengkak (Plasmodiphora sp)
  • Penyakit layu pada tanaman cabai
  • Penyakit layu fusarium pada tanaman tomat
  • Busuk buah pada tanaman cabai
  • Penyakit layu (ngoler) pada tanaman bawang
  • Jamur ganoderma pada tanaman sawit dan karet
  • Penyakit busuk buah pada tanaman kakao/coklat
  • Jamur upas pada tanaman kopi
  • Jamur akar putih (jap) pada tanaman karet
  • Penyakit busuk batang pada tanaman panili
Catatan :
  • Bersifat profentif (pencegahan)
  • Mengendalikan penyakit terutama yang berada di tanah
Petunjuk Penggunaan :
  1. Penggunaan langsung,pada tanaman holtikultural dan pangan diberi 1-2 gr tiap tanaman yang akan ditanami
  2. Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan),1 bungkus Natural GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg,diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab,baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar
  3. Tanaman terinfeksi penyakit,jika terjadi gejala serangan pathogen,mala 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang/kompos 2-3 kg lalu diamkan + minggu baru digunakan,dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Catatan : waktu pemberian GLIO pada sore hari

Cara Pemakaian :

  1. Ambil 1 kotak Natural GLIO dicampur 25-30 kg pupuk kandang/kompos 
  2. Setelah dicampur masukan ke dalam kantong,untuk disimpan selama 1-2 minggu 
  3. Setelah mengembangbiakan spora-spora,campuran tadi siap digunakan sebagai pupuk awal untuk luas lahan 500-1.000 m²
Bersamaan dengan penaburan SUPERNASA saat olah lahan tanam.

 Cara Pemakaian Untuk Tanaman Yang Sudah Ditanam

Natural GLIO juga bisa dicampur dengan SUPERNASA,POC NASA untuk penggunaan sebelum tanam
  1. 1 sendok makan Natural GLIO ditambah 1 sendok SUPERNASA ditambah 2-3 tutup POC NASA diaduk sampai rata
  2. Masukkan ke dalam ember/gembor,setelah itu siramkkan larutan tadi ke atas bedengan sebelum ditutup mulsa plastik
  3. Atau dapat dikocorkan ke lubang tanam dengan takaran 200 ml air perlubang tanam
Peringatan :
  • Jangan dicampur dengan pestisida kimia
  • Simpan ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari secara langsung
Dapatkan Natural GLIO Pestisida Organik Pengendali Penyakit Tanaman hanya di Distributor Resmi PT.Natural Nusantara.

Butuh Bantuan ? Jangan Sungkan !

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

===================

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111


Selasa, 13 Agustus 2019

DOSIS DAN CARA APLIKASI TANGGUH PROBIOTIK

Dosis dan Cara Aplikasi Tangguh Probiotik


TANGGUH PROBIOTIK Peternak dan Perikanan,Salah satu produk terbaru dari NASA PT.Natural Nusantara bersamaan dengan produk TANGGUH Pupuk Hayati & Dekomposer yang akan membantu petani dan peternak dalam meningkatkan hasil produksinya secara Kuantitas ,Kualitas dan Kelestarian (K-3).
TANGGUH Probiotik diformulasikan khusus untuk menyempurnakan proses fermentasi dalam pencernaan ternak dan ikan sehingga pertumbuhan lebih cepat.
TANGGUH Probiotik diproses dari bahan-bahan alami murni sehingga aman,sehat dan dapat meningkatkan gizi,cita rasa dan dapat menekan tingkat kerusakan ternak (palatibilitas).Produk Probiotik Peternakan dan Perikanan ini juga berfungsi meningkatkan kesuburan perairan sekaligus meningkatkan kesehatan ikan udang.


Kandungan TANGGUH PROBIOTIK:
  • Lactobacillus sp 2,5 x 107 cfu/ml
  • Azotobacter sp 1,31 x 106 cfu/ml
  • Streptomyces sp 2,42 x 106 cfc/ml
  • Saccharomyces sp 8m20 x 107 cfc/ml
  • Aspergillus sp 1,90 x 105 cfc/ml
  • Trichoderma sp 2,8 x 105 cfc/ml
Dosis pemakaian  TANGGUH PROBIOTIK:

  • UNTUK  TERNAK : 2 tutup botol ( 20cc) per 20 lter air untuk 100 kg pakan ternak hijauan atau jerami. 1 tutup ( 10 CC) per 1 liter air untuk 5 kg pakan konsentrat
  • KOLAM IKAN DAN UDANG : Larutkan tangguh probiotik 2-3 liter bersamaan dengan TON, dengan air secukupnya untuk disiramkan ke tanah dasar tambak / kolam belum ada air. Selanjutnya untuk pemeliharaan setiap 2 minggu sekali larutkan ½ liter TANGGUH PROBIOTIK dicampur air secukupnya bersamaan dengan TON , selama 6 kali sejak umur 21 hari.
  • Peran TANGGUH PROBIOTIK pada air kolam.Sebagai perombak bahan organik dalam kolam,difermentasi sebagai pakan alami serta penyuburan perairan. 
  • Larutkan 5 cc(0,5 tutup botol) TANGGUH ddan 10 cc VITERNA Plus dalam air secukupnya untuk dicampur dengan 8-10 kg pakan udang/ikan.




 

Butuh Bantuan ? Jangan Sungkan !

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

===================

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxITEhUTExMWFRUVFx0YFhcXFxgXFxcXGBYYFxcYFRUYHSggGBolGxcXITEhJSkrLi4uFx8zODMsNygtLisBCgoKDg0OGxAQGislICUtLS0tLS8tLS0tLS0tLS0tLS01LS0tLS8tLS0tLS0tLS0vLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLf/AABEIAKgBLAMBIgACEQEDEQH/xAAbAAACAgMBAAAAAAAAAAAAAAAEBQMGAAECB//EAEYQAAIBAgQCBwYCBwYFBAMAAAECEQADBBIhMQVBBhMiUWFxgTKRobHB0SPwBxRCUmJycxUkM0OSshY0ouHxU4LC0mNks//EABoBAAMBAQEBAAAAAAAAAAAAAAIDBAEABQb/xAAyEQACAgEDAgMGBQQDAAAAAAAAAQIRAxIhMQRBExRRBWFxkdHwIjKhseFCgcHxFSNS/9oADAMBAAIRAxEAPwDx5a1c5+VbWtPz8qBcjXwEcJ2ufyA+51q98HP4f/ub51Q+Ff5v9M/7lq78Iudg/wAx+lOi9xMuBhSzpD/y17+U0eGpdx1vwLo/gPyo29gEOrR7I8h8q750Ng2m2p/hH+0URO357qxsJI7NR3LoAkkAeNdTQuNgkA6wJpWTJpjZV0uDxcigbOIVhoZ9D9qS8XwrsysomN+XMd9OEuRbbzX5PXGGunY6/wDipfMyex7P/E4ud/n/AAH3MYrZIYHsKCJ5xqKXBQozCT3TyoS4AeXP6CpcPJ0yltOW4AI+p+NPxZ9Tpog6z2asMNcXx6ly4OZVR3gUeCA8eBFJ+E34Un9yN+47DzqRseesDRodCPrPhVZ45Z8CvPvpnbqht0vglbNrOQN2MDkNF3OpA9a5HH8ewJConoJ9zE0h5Yi55ox2PR0Nd5q81wfEMc94WmvlSe7JpqRoANdjtXOKfFh4bEsBP75BAzAHQaeO9D43uYvzKq0mel561nryu5cxEE/rbGJ061pMTtrrt4UVhRiFBJxDkyAAbhiDGpk7Cdf/ADHeN7jF1NuqPR2eoWevP8XexWhXEEafvN4TAI7ztv4UP+vcQXa7m8OzHqSorVm9zCfUJPhnoF1qUY22DuAfD87VTrHTPE/tBG9CD8DTDBdKlusEZCrHu1H3rlmi9h2PJGfBrFW8pZeQ+ooa1ciIo7iFggM7HUnQUuUagiuY5DLDnup9wzEW0tw97KTmhAQpkjmd/lVAx2KZmIDFQDBgkTGhmPGo8PCEkCSAd/Mff40ifUU6SPWw+yXOOqUqvtR6Vw/HoqKOssIYGZmuIWJjUwD8zUj4rCkyb6XG2gOvugGvOLGKOs+PhyahLwBJMDn8zQeZfoP/AOGj3kz2FHEQigDv+1AX8IoMxy8yarv6Pbxi7bnsgqw12zZgY8OyD76tWKgU+Mtas8jNh8HI4ehUul5jDXeXZPyNeWWzrH8a16d01b+73P5T8jXl1o9pfF1rUAuC3netg1HNbJpbGI84WuW5+R+VbWtP9PpRrkx8EvDN7n9M/MVbuGXeyf5j8hVQ4ae03ijfSrFg7kL6/wDxFMXIp8DVL5GhofitybVz+Q/Khzck71xiW7DA81Pyo2wUh5wy7+En8i/7RRefY0k4Ve/Ct/yKPcIpgt3SgbDig/PQuJOvp9TWJeoIX2Zt+caedTZ51Gj1fZeJyzavQLDdkjXcd0bN964tHWft3Dwqe6SFETUCXD3/ACqM+kVNAt36/apMDjBabMdiCPiD9K4dtaFxtqV0MRTcMqkmRddic8MoosS8aslYkiSCdO7bajMNxmxBBJiNOy2h8NK81fFt3/AVJhcSxdBpqwGw5kV6WuR8joRfeB8AvXGLAlQdNImNOZ0HLvq1YbogP8y4zebMfqBROMsfgHL2SkFSN1I0kehNH8B4kL1pGJAfVWH8ajWPTteRqZdPFyqbfrzS/Q7yq8PWle9M4wPRmwhkDXvgfWaIbgNiZy/7ftTG2a2TTfK4uNIqkLRwOx+7+fdUlzg1kjUfL7UdNbrfLYVxFGiLF9GLDDYf6V+gFJsV0Lt/smD4Fl+pFWfiGMK6KASBLEmAoJhZgEksZAAHI+odjiBYgHKeRKFjlMkaqVBA037/AH0D6XDdcP4v6guEXykUfGdELiSVJ9dR71291Irdq5ZuBiIIBIYaiQp2PfXrz1V+l2GXqbjxDAb986a++lT6aUN4yv4/Ud0+GHiRpd0U+/xS4f8AMbUazB8+VE8KxDM0HUxpy9/vpA1yjeGcQ6piYmRHxB+lLhN6rbPpOq6WDxtQir9x3mlm8z8zUoEz+e6obQ51Pbap5O2epihUUdWef/aov+9FWAO4H30PiBB091DYbpstXQBo69v6Y/8A6VZcTfkx4TVD6OccWxIZeyxBLTsBptGu5p9d6UYVv2ztE5T9q9DC04HyftGEo5233F3TS5OHfy+9ea2fbT+oPpV76T8VtXbDLbaSeUGd/GqLh07aTpDA/KmIiLOX1rZehetFdi7QBooYrH+/yrFrVz8+6iXJvY3gPaP8p+VO7L9n3fIUkwB7foflTa03YHkPlR9xYStyurt2VPkflQwO1bL6Gts6gjhd78NPKmaXaQcOudhauXQrhov3iWEpbgkci37I8tz6eNDy6CWyscdH+jLXQHuEoh2A9pvH+EVf8Lh1QAKAAO4AfKuLQolKcopCXNskDHvrl1B3APmKwmtFqKgdTAb/AAyw3tWrZ80X7Uo4j0Ww1xSBbCkjQrIjxgGKfu1RM9C4RfYOPUZFxJ/M8I6R8AvYRgt0dlvZdZyNHjyaOR+O9L8DHW29f21/3CveuKcPtYi01q6uZGEEcx3EHkQdQa8XxPRy5h8ULbGclxSD+8uYEH1HxmhlGgoys9pxqf3d45rHPmQOWvuqm4TENbS7GjC4mU7FSRckgcvZHuHdV6xa/gsuUsCpBA3giJHlVG6tBdyWQb4aMwKwGIIMKAZ0g6zGp5by9UnqTR63s1p45Rfrf2z0fhd9ntW3YQzICR4kTRE1DhrmZQSI8Ph7qkmrlweNP8zOq2DXE1ta0AT8TurF2WVfxbaguconKjBZA8T36n3L8NeV1YhkbS2YRs/tOCDsNO4+HhVjvIDuBrvoPLWhjYQfsLr/AAjkZHx1pL6bFLKszX4lsv1+oWp1XYxqr/TCyzYZwoJJKwBv7Q+lWEUu4z7HrTJK1QeKbhJS9Dyi5wzET/hN7qsPRvofcu9q+GtryEgMfMQYFWrg+CznO2w28++rEgip49PGy/L7UyuNKkIsP0Owo3Vj5sfpFFJ0VwY/yZ83f/7U3BrsGmeDD0RK+t6h/wBb+bFi9HcINrI/1P8AeobvRrCH/JH+p/vTma5Y1vhQ9ED5vN/7fzZVOI9EbBRhbXKTtLMR6gzVA4zgDh2y3LYHceR8Qa9lalHHOGW79trbiQdjzU8iD31zxrsDLPObuTs8XuYhP3R8aEu4ofujwrjjdm5h7z2XGqGJGxG4YeYg0At0nXYefy76XVG3Yw/XD31PZN1hIBI9aX4VASJ2J9/fTJ8SZ5ADYcgPCupG3RXxWrlbWtXaHuG+DWC9sevyponsjyFKcN7Y/PKmaHsjy+9F3AR2H0rC+lRIa0TWnG8I3ZH55161+j2xlw4bm7Fj78o+C15DhTp6/U17R0Q0w1r+QH36/WthyZN/hLTbNEI1BW2qYNThBKXrnPULPXJetBO7r0Oz1lxqHd644IS5VY6a4QF7NznOU+hzL/8AKn6PSvpUZtp4OPrXBFixF24MmQIcxjtFhyJGw8DQWKZDilHaHZ6suHYDMwzhMoOnZAM95XeiL9+FtmJ7Q5xupHcZ32oc4e07NbKdoSwu6G4DmzSDl7MHbflpU2Scbq+6+foVYZxjz6Nbfv8A2CP7Zhb8rDWxcNufZuC1IMHvBGo8ZrrEcTeWy9Uq28od7rFRmZQwUR4MupPOhES1es3LbBoJe5MjMCxLNBjQjNEaiDua6Q5zcdHe0wUFwuRlbKCAYdfaGWJEaRQLOpUlLnj31z8g7w+n07fz/cJXibEIE6q475tVc9WoSJJaCf2l08a1Z4scrtnsOVWQLVzMdwO13DWhBZVbQuZ7mc3GIYZM2YyrCMuUqRbmI5DnFdYeyGU3HZ7mZTbIyouUNlaZQDuUg+I21rvH9/a/7epv/T+vv9fp8BtxC/ky6TmdU/1NE0rPGUKL2k6xmVerzDMM7hZy7mFOb0rTk/h3Lj3HUOMqEIusGGYgAsIkj0qJ1VcljKxKsnbhdcpW5rrOw+B8JN5l61f+ePmKSxJU9xskwJ3jWNp5wKVdJLkWh4uB75poTSfpI+lkfvXlHuVz9KpJxrgEyoo8KJDVAraVvNXA2EBq6DUMrV2GrDifNWmNRhqxjXHGnah7rV2xqC4a41HmX6VcEM1q6BqQUJ8tV+bV57dNeq/pMt5rFvwuj3ZGryzGCTpsNvvSp8jY8EXXGZ91TrijQgHhUnWeFYjWcKa1crFrLlL7jexxY9oUyX2R+eZpZZ9oedMk9keZ+ZomAjkVyTW60RXGnOHP59TT7hvSHGqSlrEKqplCq4SIIOxInSPjSDD/AFPzq08GwKXLYLIrb7qDzpWTJo3Dhj1qhgvSXiYEi9YbST2R3coGtSYPpnj7ltir2iyrmjICCBvGU7+G86Vi8AsH/JT/AEiiBwOxkI6pY/PjSfNh+W+BD/xRxUZs3UDKCfYmYInZvE+7yqDF9MeJ2xLiwASAOzAM5o1LgAdk7xyrZ6OYb/0V+P3rk9HsONrS/H71q6z3/fzM8r8Dqz0y4hctZ16kwYaUYR7X8XcvxXmRWXOk3Ef/ANeZg9k6bEH2td61c4HYyj8NdD4/ehb/AAjDqJNtQPEVvmmZ5b4E9zphjUIzG1qOSz7+1U2E6S37rxdZGXqywVBDBoEFtdhJFat8Otcra/6RWYJQl1soUTafkAN17qdDPqkkBLBUWz0VLl02rbWwhYAHtDlkI7OogyRz760wxSvnWzaY5va9klJcHTrPaAy/6mqfg/8Ahp/KPlTRDVWlMmaElu9ilQxhFBIIIDgrozCFOacpSCBpzHZ5d2bt0PlGFIRnKsxeT1eZArwWJ1DXCV3GUU5a6o5j31HeuwCWMAbnYUp+HH02+G30M0t9xXevt1VxBhyclwKilm7as8F88zsXY67ac6HtcRvQUGGIUG4DBYnskBDmIlsw1kbfKS9x2yNszeS/eKgXpEpnLbO3MgfKa87J1ON3uuK29PQ3ZdyJsZdnL+qs0M2UZmHsIeraQNcxOWOQknlUrXrjXAxwjgl0li5EAmGMAwQsJI2Ou8Ukx3STEF4togM6aEn4mPhVi4Bjbj2l68/iktoYBIDGIA0IAjUVR0jhNaa94HiJypWNHeqT+kTjT2FsOgBIvTBmD+G/d51crhqh/pFQMcODGt06H+Q8vWrZy0qx0Y6nQRh+mt8gE4UEEAyLsbidiszrtXV79IGT28LdE/usrbSSeWmh1pN/Ytkx+GB/LK/IioMV0etPAJeO7OxAPgGnxqLzlc/t/JR5X0LHb/SLaIDHD34bYgW27uQef2l/1Dvohv0gYcam1iBpP+GDpJEkBpAkHeqlY4FlhVvXVAOglIGs7Ze/5V3d4RdLE/rD6xuls+zqu68iTWedX3ZnlWWpf0kYKQCLoJ2m3H1ou/04wyqGYXVB11tnXyqhXuj1x3zNiGJIg9gCRJaCFInUk699MsRw6+EUJeAyiF/DBPtBjrM6kA1z61dv8mLpX3Hz/pDwUAzd1Ej8JtQJBI8ND7jUVv8ASDg3ML1hIBPsRt5mqx+o4qP+YXn/AJK8zPft4UPb4G7XGe5ezHIRogXSZ5HxNFHrIt/7+hz6aQx6acfS9bRFV17WYloEgAiND41QrikmBuasPSO0V6sSWhfARrpAHl8Kr4cgyKfGWpJsW1pdBvUBF8tzQjXl8vSajuXWO5odqKzEcLWMa0KxqUOfBxb3HnTBfZ9TS5Nx5/Wjwez61rARqda2a4rqsNObHPzNWnhLEWVIMdqD5GRr6xVUsnfzq49GrIexlOxJ202Mik5h+B0w3rH7TByII0gEEXHQx4ETvUvX3FUy/tKGByzllmGgnX60a/DlOfVhnjb9krEFRH8I37qkbhIKDK5UqoEwDO0E+OlIbKlmV78CVcY4zfiEgodSmUCGXVVJ/OtcfrdwFO2GBOpiAZS4VgHyB8xTBuEnMGa4zEaGQACNCB4ajeh7vBVEkOwCksoAnLoZUDnoSAOVEqNWaPH3yiFMacubNI7MDmcvWT66qPGB3Vy1zt5GggDKdiC25MfzTHmK3iLVrLmBdJZQIykZ/wBkgiQT2dh3VE1tMyFbVzSJaAJmNX74MH0PrqjsDLNBu67BlvEg+FcW2/GeNuqffzXWpDbHdsIoO3ey3T422GvjH2pkXj8RaE0RpZFjetpll4txa/bKJbMDIkGZzEgypA2I0+FF8P4kLyyGYxAaeTRqNztSfFFRZtlpmOydwGAzQfOIpNZxhRgbZKzsBtE91ef1WN577PsOx44zgq5L8F0ovF23u2gqajNtOwAOmvcareB4nfeMqB+Rga8tTroPHarLwrFZFbPE6aKS0eu0+RNS9H08sc3HLtGS5+G4rPjcUCf2E0e0s+vziorfBroMZQfGRFOE4ghO/v0oFekKnFdQmUgLLGdQdSQO+BHx7q9NdF0klcJfJ2SQjOTar3ivi/AxbtPdcyREKuwkgSxPd5VxwfimbFYa2mqrhiHA5EgEk+qLr3mrLj7gKmYg7zSDohYVLt8D+GCQJg5uzPcDHuqqGGOGaUeH/sxSilVblnuVSOnIm5hh/Gx/6RV2uGqN03E4jCjXdz/sqjP+RjcX5kBdawnX2X+AaIPgdPdWjevA5cykqNyCNAgbbXXtetHvgVYHcZiCSDrp5/nWuLmABdjmMMsR3GAszz0UaV5raaPQWVLgFs49yVjIJCTLEGSBJiO+pP7RZsuW3MgFjIgTrMHXKK4w3Drqsp/BMEdog5hGmkg6+E0OOEXcinQukLlDaMoGU6mBm5jy8aGo+iHa8er3f6DcLxMN+zEMFPllBJ/6h6Ua+KzKNNTlgHbtSdfAKJPgDSrDcLul4aFOYOpzCGIRFCxv+yZo/FYa9tkjMIkkEJyJIB10kDzNDohYLcGud/5/wRK3WQytCqx0/eHKamRfa74+tB4TCXBnVgIEAEABWAMghZ0gTIPOiLdplDa6cte+aZHDFx1akn6EubK1l0xjcXW/36FT6VP+Io/gHzakDGOdOOkrfjeSgD8+tVy88zV0doomlyyVmrhnFQTUiWydhRA0bWtPWCsegG9iJd/Wjv2fWgefrRxPZPn9BWsBHM1jVqtlqw05snU+dXHoxdy2Sw1ykkiQJA3EnQetU23z86unRATbIOxJB9aVmGYx3Y4yjLojknZYHhuZgb05s3l6tiWUbc/HxqhYLIRaUkkzqJ8Qo2322q6iyBacDUCPnW+DFoDXKzSXUn2hEd9DNfXv+Boe24mNKBxWKCtEx30Tx40t2dc29h45DW9NYagsSkedb4NjVurIGizry0I+9cY26BqSBPefl3maW4LsbqfcHNBAfit/Tb6VJw/FdYGMRDMsc+zGp85qNtLrf03HyoYR05FY3UpY3Q843Y/uh71hh5iPpPvqmW7sMNeVel3cF1looN2QR55fvVSw/BbzXrZNhlCsmaRpAYZvMRS9LjOSa2OwTSjyW/o5wlbQDHW6EyuTrBJlgByAMDxiq5+kDG37WW3aDKrdrOBKgyYExoY5TsatFrE5JJ57+/nRBxs7b03odHU4YyfKb/X+CTLklGblyJOEcSt4i2XWVyLmuSrQumusQ3prVN6FYhm4g2pAulzHixlfWYFXbpbxNRhboZiM1tlAnXMRAA9TVR/R7wl+tGIbRQDl72aY08B30mfS4eijJp8/aSDhN5N6LvxnEnIp7/pQ3RRWDXbn7MBfMzJ931o3GWUznsg7xMkDUk6bc63YxX7GgHKABHOIHrU+ProT6hW3tt7rAlgktxwbkgGqR0yb+9YUeFz526tWDvTK92vvqpdLT/fMMP4H/wByV6+aWrFZuD8xr+0sjm2yyFHtDeIkAgjUxzBovD4oPyyjlmiT4xSLjNwLebNztrHnmYH4UdwfDqbYIEZp9d9daTHHGSVhym1wOlqVrUAeIpKttVO3hU94QAfhWeXjvbO8SV7IYLgld1JnTTQ+IbX1VT6VviXCk07TRyAMDYjlqdzQfDsTqpmO4TpsdqfYj2FbmRp60EsVPZ2EsnqhDZwKWzKzJAGpJECY+f5jSPEGFPp9aPv0sxrdg+n1pMluNgUPpG34v57qQvTjjjTcJ86UXBV6J/U4Aq1dGRY6pusdQc50YgGMq99V3AYcu4UczHkNyfdVrt21tAKEXvMiZMxMnyo6sXKVFPrG2rKxtqAeRNvTCOyfP7UvamIPZPnXSARCa3WE1hNYacW9zVy6H4hUQljAzGfh/wBqpqnU1aujCKV7Q0LlfDtLt6wKVl4GYw/pJwwWrivb7Gzad+fU/EU2w7XWw5iRoCzRplOsgbnY1mAKXjbZ8txSpTKQDkfLM+Zg+8Vro/0ltrYcXljqgFDDTMFMDMvfqabDHrQqc9Dog6N4G5ccPcVls5M6lhBZjtInTefHTcUnsWTbuFMVbJcGVJiGDGA0DTSDAO07U2udMbtx1TCgFmYLbQiB7MlnG8DX0FCca4Jirt/KM91URAztCjNqWieROum2aOVMWPTwhc56h6nEE6siRvQt90PcQd/Sl1no8yFzfV3RiAhBhV1MliraD2fjQ+Lwps3UFmSGViysxIOWNidt/Kj8TTyhXht8Mm4bghbLkEksde7xgec1He/xD/Tb6UdgwWUECgr4/EPgjfSoU28ls9CKXhtF34ixXC5l3yKPQkA/Amq/w28D4EeRHPZhodjpv4VZcYs4Nv6YPug/SkGW01vOuj6BwBocs6kDeZ5+ND1XTxyzpunWxH/UO7jbHk2v3HoaEus0lEK6CYOu+3yPupT/AGq9rJmVjabcGJ8GRiZBPjIpvhgGGdLiuGiJGQgDkZ+U8zXlac3RycoNbr9SjaSqQo4hwsXrtprpzWgnsyQc5jQxpl+0c6eYdY0tqOyvZGwGwGndtW7WGKgSwGn8x9I0+Nd3LiqpgaAE67lgDGtTzyyy5IvK23fAzZL8PAgxeOLtcUEmGjOR7TEkdk7QCrCPDkIlfZd2vIguMzg9lpGVeRkCJ0kR471vF4xbSCbgZoIVFCjLOxcLG8DXvqfgWEygXDEmIiCAO+Rzr2808eOGpr3IXq22e/7Fmwt+LoH7wy/UfEVXell0DG2fBD8WUfSjrpc3FCCWzA+4zJ7hSzpZ/wA2p/dsk/EmnQlqxte8Tgf4gjiwFzDlmGUqYPeI038qV8EL5ISWPsrtvBIEk+FSLxO0zMCYIIZD4gLKkbciPWiTxkWsW6uoNl8rzz1thcyHyn40zHBydG5JadwN8RdL5QC7gqrAAwjPBAZogefgaN6SlrWITDlgA1pSHnQvBkRGm3joRRn/ABjYWRaC8y5IJ2CgGDuSNJnlQvSfjT3cMtxrKpbuXFCSe3CqxNw+BOgnkCeYo/BSe4LzOtifh/AkYDPdZiAYIgKJEGBrPvqz41TChY0UAV59w7iF9erVULF2hY0HIQTtOo99WLGcSxNrW5ZOQDVwQwAjUmDMeMUUY426YmU8nIt6WXWXqs3sG8shQTmSO1I79flRWJebcxuAY7pG3xoy/cDhSApG4bfTmB3agH0oDHvofL6CpeplFSUIor6VNrVIovGQJDKdwZ8DShxTHiIhonlQD09GIN4DcC3VnnI94p9eZZ7RMx+fjNVK2xBkbirHhcejKCXVTsQ24Ph3iiTFzi7K4Nqx9q2K2woB4O1MF9hvT5Gl7UwtHsHyHyatkAiGt1grYoQiNdz6fWrBw22zYe7lMEHMP/aAflNIVHa931qy9HrgW3cZpyrBaN450GS62CgLMJjGQhlJJnQDfQyIHfNNuG38O63HvhiCwdyG7JWRMgCfag6cprfC+kvVkdXhZh2YZGyq5MgGDbLbePKiODNhwxu3bN22pIMtDWs8gzooMTrHLyo7aAdM7sXkwNzOtmM6wrMZJAuMcy6kqGUoNY9narIlpL34/W3AGUZerJXsndWKanXXwg99Urpqx/WA8gh1DKVMgqAFBB8TPw3rfDXxV6wbNhkQITm7ZW42bXQgaLMjcU5SpWIrei24riti3mUC2hnnc1aTrBUyPI0jx/VEp1asWVSUtsqshnU9piGOsGZb51TntFQ6spkHtDnMwZ38asXBMCzoHF5oBhrbdseRU7cq6WW1waobjfBFspkxJnLBULoNADrH3oW//iN/Tf6U26jxpTiWi4f6b/SoY3rtlu2hpF4bHILfUP2TctQhPssShGWdgZj3iqVadlaQs6wyn10bn/4q8Ndi3bDIGQqNxzEEa8jtHlSPinCrrXg9tey4BOsdoCPcQBr96LNP8VegqopakRXFtkfi3CByGpQDuIJ0o3AYJLSXfxFYBJUyykEDy7VcJwa7A7Cz5ipk4JdOhyAeZ+gqRZ22k42u4qUm+EzMG7MFeSV1A7WnfooH8XM1LbGZ5YaDRR8z6n5UfwnhQt2epYzDEqwjY6gju7oPjyiibHCVnVmPuFIy9HmeVyxVuvhQcZJRplU4pwWzdMkFWGgZDlMdx5H1qbhvDiqC3bzOF5n36nYVZxwxAdvz60Roo5AD0FU4/ZuacVHNPb05Ac12QJh8ItsfxHc8z4eVU3pBrjlB/wDSHxduVXi6Zqi8dP8AfiOfUCNY1zXIr08sVHHSOw/mEDcJvS2VDpGXUCQfZGvPb3UPe0dkv2yWUZYDZSraEEEGCI5a6Gi8IMUztkuANm7S9kjMI1jUTpyoq5gr+cPicMLoDdprZK3DvugPb8NBoIpequ+5vJy/D8IpS8LTtZLA6lsmXqyMpJMlusAMc9eW9z/W3xCW3sJbYgyOsIgEaFIgxI0keHKqf02vhksuhBtnRYkCR3r+yQJEeJ2qHovx/qEugW7l2YZVUEgciWMHKNqfGTqxElvR6IMJIi5bsLAIhSysvcVcQQIHdSzj8pYurH4QtEI8hsxIPZkTr4tEzVLTpdiLjjKtu3AMZQcw30zEzFHWeljiQzm0xI7QthrRHMHcgnXWCKJzxydMzTJcDfAYfJkWDbVl7IYqQWgE5crEahZ99DcdEDsmTU1nDDMbmhDHMNR2ZEdgJ2Mp1OgB11oTiZ38q8vK05pIuwppCK7gbbGW1PmY91QPgUGyj3UUa1FU2DQuuWiNhS+7YkyRViyVwbArkzKKxWztWVujOBXo+x7J/lH1oF6Ow/sn+X6itfAK5IxXUVoCuooQiNfa931qzdGbYdbiNqrQCNdRr3VW0Hbjw+tWXo0SpaQdSPDv2nfypeb8oeMb9FcO9u6UuW5VW0YL2YO0eQ5VcMXibNtLj7ALrJ7AHOFjfltrpSvCsAobv28qjxdoXQEY9nMCwGzBTOU+Ex7qWsi7mOHoVfFXLt6+uJXCsyqsIrEAGCSGiN5Y7SNu6q2vE3tYgXFU2yrT1ZnRT7SGRMHXy9K9RvtA+FQXbSOO0oYHkQD86as29UB4XcpPGrKmb6eyyq5AEbtEa/nUUztcOW0estH2rcx+y8iQdNtfme+mmJsL1bpkkNoYiBBHedPShrKt1a29EKqqqSc2gEdwFB4lqg1Cmc22uEEsQg+Q1mddOXP3UDjrgFzXmre/SKnFmPaJYj97b0UaUi445JEdxoIu5jOIs9jwVpXtKrKGBUaESNu41Jj0hQQIC6QNAB+YpR0T4yl60gJhwACDzMfOrBcQMpU8xFV5Es2JxX2yO97Fq3uzU1ok7CiLWCRRtPnr/wBqnqTB0M1vN/IJz9CJLR5miLQqOa7tV6MccYLYW22DY2+VEgT2lG8QGYLPxpZizLMFTMwuAGVLDL1YaSDodSQKbsajY0bQLVgeFNzLNwAH90RAHp9+QqkcavgcRI//ABIP+pzVy4rxFLKksRPd9+6vLnxPX41mJjNt6baVJnyRpx9BuN6WWfC4EdabqmCYkQCJ7/OnuJ4kqzcZVBVT2iJYDnBGvL4VXsDijkAG/M99T9UtyFcSCQYPODInvHhU0c1bMoeO9xPxq6+JNtzh7ptKSYG7A5e4abDadJ86SpxxbOI62wjKs6o0Ax+0kAxHceXpXo1xoAPupdj+j+HxHaZIYj207LevJvUU+OVJ1Ql4nyIOkNlTeGItiUurMgZdY3M7k1LwZxZvZLtubV45VbcK8kCQdgZI9e6muG4EFRbWclUDZZ1Mt5R4e4UZw2yxsL1i6qzgyOQuMFOvgAZodfLR2hhbrbCwAFjuER6CkHFI11nl86kvWlUkveJOuk7SDsCTsDQxgxl25TP1qd7yRTDZMWraPKuurbuphFaC+tU0KsGtWDzqXqKJWe6sKn8xWnWUa3g7h2RvdHzom3wm6eQHmftWqyucjkjodH2O7qPIE/ajbPB1UQXJ0jQAd3n3VlZXamzdKRIvDbQ5E+ZP0qdMMg2Rfd96ysrDSQp4RRnCLyo8vqp0PPfw5+VZWUvJFSjpZqGuDuaEHkfmAfrRdj2hWVlRr8w+XBHi3k+VRWLusfmaysooyd2DWxze9hvP60tdqysru7CXBHcINK8VgC5HcTE+YJit1lVYIpyFZHUSV8Jdw7DddNGGzD6+VPuHdLrqaP2gPX4H71lZXZI6ZOjxnOUZtIeYfpWLpVUChjvmmAACdBpJmBvUh4/cGYdUDlJB1KAkc0mcy+NZWUrL1WTHF0+B+K5q2b/4hcb4c+lxSfQUxsccsb5uXdHzrKyp8PtLNNb0NlHQxXielthdjPqPpNIsf0xdtEEfD47/ACrKyrHOcl+KT/YkeaT4K7jL9y43aJOugH2764/sW4rZj2TofKRpNZWU2EEotod0zuW40wUiZ76aYVxnGvKa3WVG1ueq1SJ7l4MARBGsc6IwdzWPz41lZWKT1gtKjaWla5JHsyR4e6oURFZtJDSCCTBB30mK1WULm09jaQO1i2pORVHkADQFw9qsrKPE7mjntFnQArsCsrKvZMbDV1PhWqysOP/Z

Jumat, 09 Agustus 2019

Tanaman Padi Subur dan Panen Melimpah Sengan Natural BVR (Pengendali Hama dan Penyakit Tanaman)

Deskripsi
Hama pada tumbuhan sangat merugikan para petani karena bisa jadi akan mengalami gagal panen.Padahal petani hanya bergantung pada hasil tersebut.Selain itu dengan gagal panen artinya pasokan seperti kebutuhan popok pun semakin berkurang.Kekurangan sumber kebutuhan pokok akan berdampak bagi semua orang,selain itu dampaknya juga pada kegiatan impor barang yang semakin meningkat.

Kegiatan impor barang pada suatu negara harusnya menjadi acuan yang harus ditekankan angkanya agar menurun,terutaman pada bidang kebutuhan pokok.Kebutuhan pokok yang seharusnya menjadi sangat penting bagi sebuah negara akan terpenuhi jika memang masa panen pada petani tidak gagal.
Kegiatan ekspor dan impor barang menjadi sangat penting bagi suatu negara namun jika angka impor lebih banyak daripada ekspor maka negara tersebut akan mengalami kerugian.

Oleh karena itu kebutuhan pokok seharusnya sudah menjadi masalah yang harus terselesaikan.Upaya pemberantasan hama demi menjaga kestabilan bidang pertanian sedang gencar-gencarnya di galakan oleh pemerintah.Berbagai inovasi diadakan untuk menemukan obat yang mampu menghilangkan hama pada tumbuhan demi hasil panen yang baik.

Hasil panen yang baik akan menjadi sumber kehidupan banyak orang.dengan hasil panen yang maksimal maka petani akan mendapat upah dari hasil panjualannya,sedangkan masyarakat akan aman terpenuhi kebutuhannya.

PT.Natural Nusantara telah memperlihatkan konsistensinya dalam rangka menolong segala masalah kehidupan kita.Dengan menghadirkan Natural BVR (Beuveria Bassiana) dari PT.Natural Nusantara maka sudah pasti hal ini menjadi peluang penting dalam rangka membantu masyarakat.Dengan menggunakan Natural BVR (Beuveria Bassiana) maka hama pada ladang akan teratasi.

Kandungan alami yang dimiliki oleh Natural BVR (Beuveria Bassiana) menjadikan tanaman anda akan subur dan segar.Berbagai macam hama yang terdapat di ladang anda akan punah hanya dengan menggunakan Natural BVR (Beuveria Bassiana).


Apa itu Natural BVR (Beuveria Bassiana) ?

Natural BVR (Beuveria Bassiana) merupakan pestisida organik terbaik yang dibuat dari bahan alami sehingga sangat aman.Natural BVR sangat ampuh dalam membasmi hama maupun virus pada tanaman meskipun tanpa tambahan bahan kimia.Pestisida organik ini dikembangkan oleh PT.Natural Nusantara yang sudah melalui pengujian terhadap tanaman dan juga dengan kondisi lahan yang berbeda-beda.

Pestisida organik di NASA ini tidak menimbulkan efek samping bagi tanaman itu sendiri,hewan,manusia dan tentunya terhadap lingkungan.Sehingga sangat terasa manfaatnya dalam meningkatkan kualitas panen petani,tentunya dengan penggunaan sesuai dengan anjuran.

Pestisida Organik

Penyakit dan hama akan selalu menjadi musuh bagi para petani yang ada di Indonesia.Pestisida menjadi salah satu bahan yang digunakan oleh petani untuk memberantas hewan maupun penyakit yang bisa menyebabkan kerugian pada usaha pertanian bahkan tak sedikit yang mengalami gagal panen akibat dari hal tersebut.

Pestisida organik menjadi salah satu pilihan jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.Sesuai dengan namanya pestisida organik dibuat dari bahan-bahan alami yang terdiri dari tumbuhan hijau,hasil ternak dan mikroorganisme.Pestisida organik tergolong sebagai pengendali hama dan penyakit tumbuhan yang ramah bagi lingkungan dan manusia.

Keunggulan Pestisida Organik

Fungsi utama dari penggunaan pestisida adalah untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit yang bisa merusak tanaman yang ada di lahan pertanian petani.Pestisida sendiri memiliki dua jenis yang berbeda yaitu pestisida organik dan pestisida kimia.Sayangnya petani di Indonesia lebih memilih unuk menggunakan pestisida kiama untuk mengendalikan hama dibandingkan dengan pestisida organik dengan alasan penggunaan pestisida kimia lebih mudah dan praktis.Namun kenyataannya penggunaan pestisida kimia untuk jangka waktu panjang bisa menyebabkan kerusakan unsur hara pada tanaman.Selain itu,Keseimbangan dan kelestaruan pada lingkungan juga akan terganggu.

Berbeda dengan pestisida kimia yang akan menyebabkan dampak negatif pada lingkungan.Penggunaan pestisida organik lebih ramah lingkungan dan tidak akan memberikan dampak negatif pada lingkungan.Namun penggunaan pestisida organik seperti Natural BVR juga akan tetap ampuh untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan.Penggunaan pestisida organik juga tidak akan menyebabkan penurunan pada unsur hara yang ada dilahan pertanian.Selain itu masih ada beberapa keunggulan lainnya yang bisa didapatkan dari penggunaan pestisida organik.
  •  Akan menghasilkan produk pertanian dengan kualitas yang lebih baik karena bebas dari bahan kimia dan tentunya aman bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya .
  • Memiliki harga yang murah dengan perlindungan tanaman dari hama dan penyakit secara maksimal.
  • Dapat dikombinasikan dengan cara pengendalian hama lainnya.karena pestisida organik memiliki sifat fleksibel.
  • Tidak akan membuat tanaman keracunan dan berkurang produktivitasnya.
  • Ramah lingkungan dan tidak akan menggangu keberlangsungan lingkungan untuk masa depan karena bebas dari bahan kimia .
Selain menjadi permasalahan pada lahan pertanian,permasalahan hama saat ini juga sering kali menyerang lahan yang digunakan untuk membudidayakan tanaman jenis tertentu.Bahkan penggunaan pestisida jenis kima juga dirasa sudah tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk pengendalian hama tersebut.Hal tersebut merupakan dampak dari penggunaan pestisida kimia yang mengandung bahan kimia dengan jangkan waktu yang panjang dan berlebihan (tidak sesuai dengan aturan penggunaan) sehingga menimbulkan sifat resistensi hama terhadap bahan kimia tersebut.

Oleh karena itu,saat ini sudah digalakan untuk beralih dengan metode pertanian organik dimana pestisida yang digunakan merupakan pestisida organik seperti Natural BVR dari PT.Natural Nusantara.Pestisida organik yang menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.

Tanaman Refugia untuk Membantu Kinerja Natural BVR Memberantas Hama

Dalam lahan budidaya tanaman tentunya merupakan gulma  dalam bentuk tumbuhan yang berbunga cerah merupakan sebuah hal yang wajar terjadi.Namun,selama ini persepsinya yang ada dalam kehidupan petani baik dalam usaha pertanian maupun  budidaya menganggap bahwa bunga liar merupakan gulma yang mengganggu tanaman yang dibudidayakan.

Namun,riset yang terjadi dewasa ini mampu menunjukan hal yang sebaliknya.Ternyata bunga liar yang ada di lahan budidaya merupakan bunga favorit yang menjadi tempat untuk predator/serangga pemangsa hama hinggap.Misalkan kepik,sejak zaman dahulu kepik menjadi salah satu serangga yang memiliki peranan besar dari dalam pengendalian kutu daun yang merusak tanaman.Kepik akan banyak membasmi kutu daun dengan cara memburunya,termasuk aphids dan thrips yang merupakan sebab dari vektor daun keriting pada komoditas cabai.

Tanaman Refugia merupakan sebutan untuk kelompok tanaman pelindung dari serangan hama.Nah berikut adalah beberapa tanaman reufugia  yang bisa diselesaikan dengan serngan haman yang dilahan pertanian yang akan membantu kinerja dari pesrisida organik seperti Natural BVR untuk menanggulangi penyakit dan hama pada tumbuhan.
  • Bunga Matahari
  • Bunga Kenikir
  • Babadotan
  • Bunga Kertas

Manfaat Natural BVR

Natural BVR Pengendali Hama Tanaman sudah terbukti bermanfaat ampuh dalam menangkal serangan hama penyakit tanaman.Berikut manfaat lengkap dari pestisida organik Natural BVR :
  1. Dapat menguatkan akar tanaman,sehingga tanaman lebih tahan terhadap angin
  2. Aman digunakan dalam jangka panjang
  3. Dapat membasmi hama tanaman,serta melindungi agar hama tidak kembali lagi
  4. Dibuat dari bahan-bahan alami sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga
  5. Meskipun berfungsi sebagai pengendali hama,akan tetapi Natural BVR tidak akan mematikan musuh alami karena efisien dalam membunuh hama sasaran
  6. Aman dan ramah lingkungan terhadap manusia,tanaman,hewan dan lahan itu sendiri.

Cara Kerja Natural BVR

 

  • Natural BVR bekerja dengan cara masuk dengan melalui mulut serangga,yang akan tumbuh dan berkembang kemudian menghancurkan sistem organ dalam hama tersebut.
  • BVR juga dapat menempel pada kulit serangga,mengeluarkan enzim lipase,kitinase dan protease yang akan menghancurkan kulit dari serangga tersebut
  • BVR akan mengeluarkan racun (asam oksalat,beauvericin dan beauveroilides) untuk membunuh hama.Miselium akan tumbuh secara progresif dan muncul pada tubuh buah berwarna putih di hama yang telah mati.
  • Kalau hama-hama yang telah mati bersinggungan dengan hama yang sehat maka hama yang sehat tersebut dapat tertular BVR.Selain dapat tertular secara langsung,penularan juga dapat melalui angin.
  • Sedangkan untuk efek kematian pada hama dapat terjadi antara 4 hingga 8 hari setelah terinfeksi BVR.

Hama Sasaran Natural BVR

  • Padi
Penggerek batang padi (Thryporhiza sp.,Chilo supressalis),Wereng (Nilaparvata sp.,Nephotettix sp.),Wereng sangit (Leptocorixa accuta) = sasaran utama
  • Cabai,Tomat,Buncis,Kacang Panjang
Aphis sp,Thrips sp,Tungau,Myzus sp.,(sasaran lainnya)
  • Semangka,Kentang,Bawang Merah dan Daun Bawang
Kutu daun Thrips sp.,Aphis sp.,Thrips sp.,Tungau (sasaran lainnya),Myzus persicae (sasaran lainnya)
  • Kubis
Plutella xylostella (sasaran lainnya)
  • Cengkeh,Sawit,Karet,Anggrek
Thrips sp.,Aphis sp., (sasaran lainnya)
  • Mangga,Apel,Anggur,Durian
Myzus sp.,Thrips sp.,Kutu dompolan (sasaran lainnya)
  • Kakao
Penggerek buah coklat (PBK)
  • Kapas,Kopi
Aphis sp.,Penggerek pucuk (Earias vittela),Thrips sp.,Penggerek buah (Helicoverpa armigera),Empoasca sp.
  • Tembakau
Spodoptera litura,Penggerek pucuk (Helicoverpa armigera & H.Assulta),Myzus sp.,Thrips sp.,Bernesia tabaci

Petunjuk Penggunaan :

  • Untuk dosis Natural BVR 1-2 gr per liter + 100 gr per 1000 m²
  • Gunakan campuran dengan cara disemprotkan ke tanaman pada sore hari
  • Dapat dipadukan dengan POC NASA atau HORMONIK
Jangan sampai anda memiliki tanaman yang mudah terkena hama penyakit.Mulai berikan Natural BVR secara teratur untuk lahan dan tanaman anda.Dapatkan produk ini hanya dari Distributor Resmi PT.Natural Nusantara (NASA).


Butuh Bantuan ? Jangan Sungkan !

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

===================

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111